Berdiri tegak di tengah hiruk-pikuk kota Bandung, Sekolah Santo Aloysius merupakan bukti nyata ketahanan dan komitmen yang tak tergoyahkan terhadap pendidikan. Didirikan pada tanggal 21 Juni 1930 oleh Saudara-Saudara dari Sekolah Kristen (CSA), sejarah sekolah ini diwarnai oleh tantangan dan kemenangan. Selama pendudukan Jepang, beberapa Saudara CSA dipenjara di kamp konsentrasi Jepang, menandai masa sulit bagi komunitas tersebut. Banyak sekolah persaudaraan, asrama, dan panti asuhan disita dan digunakan sebagai pangkalan militer Jepang, memaksa evakuasi siswa dan staf ke lokasi yang lebih aman.

Pasca-kemerdekaan, sekolah-sekolah, asrama, dan panti asuhan, termasuk Sekolah Santo Aloysius di Bandung, dikembalikan kepada Persaudaraan. Namun, tantangan baru muncul. Saudara-Saudara yang lahir di luar negeri dilarang mengajar di Indonesia, menyebabkan kepergian banyak Saudara kembali ke Belanda. Beberapa Saudara memilih untuk menjalani proses menjadi warga negara Indonesia, tetapi hal ini mengakibatkan kekurangan pendidik yang berpengalaman.

Pada pertengahan tahun 1970-an, Saudara-Saudara CSA telah meninggalkan Bandung. Sekolah Aloysius diambil alih oleh Keuskupan Bandung, yang mempercayakan pengelolaan sekolah kepada Ordo Salib Suci (OSC). Pastor Henk van Iperen, OSC, diangkat untuk memimpin Sekolah Santo Aloysius. Di bawah kepemimpinannya, sekolah memulai era pertumbuhan baru, dipandu oleh visi dan misi yang jelas. Pada tahun 1978, Pastor Henk mempelopori pendirian TK dan SD Santo Aloysius di Jalan Tornojoyo, diikuti dengan pendirian Sekolah Santo Aloysius di Batununggal.

Sekolah Santo Aloysius tidak hanya berfokus pada pendidikan akademis, tetapi juga menekankan pengembangan karakter dan nilai-nilai moral. Sekolah menerapkan kurikulum yang komprehensif yang mengintegrasikan pengetahuan umum, sains, teknologi, dan seni dengan pendidikan karakter yang berakar pada nilai-nilai Kristen. Siswa didorong untuk menjadi pemikir kritis, pemimpin kreatif, dan individu yang bertanggung jawab terhadap komunitas dan lingkungan. Dari akarnya sebelum kemerdekaan hingga saat ini, sekolah telah menghasilkan generasi-generasi alumni yang berintegritas dan unggul. Sekolah Santo Aloysius tetap menjadi mercusuar pendidikan di Bandung, membentuk pikiran muda dan menumbuhkan warisan pelayanan dan tanggung jawab sosial.